Belajar Kelompok
A. Pengertian Belajar
Belajar merupaka kegiatan yang dilakukan
oleh manusia sejak lahir hingga dewasa. Manusia belajar untuk mendapatkan ilmu
, pengetahuan dan pengalam baru. Mulai dari bayi manusia belajar. Dimulai dari
belajar makan, minum, bicara, berjalan, dan berlari. Sampai pada usia tertentu
manusia belajar memmperoleh pengalaman baru dari perjalanan hidupnya.
Pengalaman hidup ini tidak bida diperoleh dengan berdiam diri didalam kamar
saja. Sebuah pengalaman akan diperoleh apabila manusia mau belajar. Dalam
proses belajar manusia akan mengalami kesalahan-kesalahan, dari kesalahan
inilah manusia mendapatkan pengetahuan yang sesuai dengan yang diperlukannya.
Menurut Winkel,
Belajara adalah semua kativitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengelolaan pemahaman. Sedangkan pengertian belajar menurut Gagne, dalam
bukunya The Conditions of learning 1977,
belajar merupakan sejenenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan
tingkah laku, yang keadaanya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi
belajar dan sudah melakukan tindakan yang serupa. Perubahan terjadi akibat
adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-merta
akibat reflex atau periaku yang bersifat naluriah.
B. Pengertian Metode Belajar Kelompok
Di
dalam proses belajar mengajar, guru sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek
belajar dituntut adanya profil kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan,
kemampuan, dan sikap, agar proses itu dapat berlangsung dengan efektif dan
efisien. Untuk itu maka, orang kemudian mengembangkan berbagai pengetahuan,
misalnya psikologi pendidikan, metode mengajar, pengelolaan pengajaran, dan
ilmu-ilmu lain yang dapat menunjang proses belajar mengajar itu.
Salah
satu metode yang dewasa ini mulai banyak digunakan oleh berbagai lembaga
pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas anak didik, yaitu metode belajar
kelompok. Usaha pemahaman mengenai makna metode belajar kelompok ini, akan
diawali dengan mengemukakan beberapa definisi tentang metode, definisi belajar
serta kelompok. Adapun beberapa definisi tentang metode, antara lain dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Metode
berasal dari kata meta berarti melalui, dan hodos jalan. Jadi metode adalah
jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
2. Metode
berarti cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan
guna mencapai tujuan yang ditentukan.
3. Metode
adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu
maksud.
4. Metode
adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan
definisi di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa metode merupakan jalan atau cara yang ditempuh seseorang
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sebelum membahas tentang belajar
kelompok, perlu kiranya dipahami pengertiannya terlebih dahulu, sehingga dapat
dilihat inti dan pokok yang sekiranya mungkin dilaksanakan secara efektif dalam
berbagai kegiatan belajar mengajar pada pendidikan.
Rumusan tentang belajar adalah sebagai
rangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik untuk menuju perkembangan pribadi
manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Abu
Ahmadi dan Widodo Supriyono berpendapat mengenai pengertian belajar secara
psikologis, ialah suatu proses
usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan. Kemudian Nana Sudjana mengemukakan, bahwa belajar adalah suatu
proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan
sebagai hasil proses belajar dapat ditentukan dalam berbagai bentuk, seperti
berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya,
keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya menerimanya,
dan lain-lain aspek yang ada pada individu.
Sedangkan
Muhibbin Syah berpendapat, bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku
yang terjadi dalam diri
organisme (manusia atau hewan) yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat
mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.
Dari
beberapa perumusan belajar yang telah disebutkan di atas, walaupun terdapat
perbedaan-perbedaan tetapi secara prinsip mempunyai
arti dan tujuan yang sama, yaitu bahwa belajar adalah suatu proses usaha atau
interaksi yang dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu yang baru dan
perubahan keseluruhan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman itu
sendiri.
Adapun
pengertian kelompok mengacu
kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia,
bahwa kata kelompok adalah kata sifat yang artinya kumpulan orang; yang tidak
mengerjakan sendiri-sendiri. Konotasi lain dari kata
kelompok adalah berkumpul, kata kumpul ialah sebuah kata sifat yang artinya
bersama-sama menjadi satu kesatuan atau kelompok (tidak terpisah-pisah).
Dalam
bahasa Inggris, kata kelompok dan golongan disebut group. Kata ini, berfungsi sebagai adjektif (kata sifat), adapun
noun (kata bendanya) adalah in group, yang berarti berkelompok atau
berkumpul. Dari definisi-definisi tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa
kelompok berarti bersama-sama atau berkumpul.
Setelah
kita membahas tentang ketiga istilah di atas, yaitu metode, belajar, dan
kelompok, selanjutnya penulis akan mengungkapkan pengertian belajar kelompok menurut
para ahli, bahwa istilah belajar kelompok sepadan dengan arti study group atau study club. Jadi,
belajar kelompok tertumpu pada kegiatan siswa dan diskusi siswa untuk mencapai
keberhasilan belajarnya. Artinya, belajar kelompok adalah kelompok individu
dalam kelas yang mengadakan kerjasama untuk melaksanakan tugas-tugas belajar
untuk terciptanya tujuan belajar.
Pelaksanaan belajarnya dapat dilakukan secara
berkelompok kecil (± 5 orang), bahkan dapat dilengkapi dengan belajar secara
klasikal tetapi yang menitikberatkan pada tanya jawab dan diskusi.
Metode
belajar kelompok mempunyai peranan yang amat penting dalam menumbuhkan
kedewasaan dan meningkatkan kemampuan anak dalam menguasai materi apa pun yang
mereka kehendaki secara belajar bersama-sama. Metode ini, memberikan kesempatan
yang lebih besar kepada anak untuk mengeksplor bakat yang mereka miliki, serta
memilih teman yang mereka anggap baik dan tepat untuk belajar secara
bersama-sama, sehingga mereka dapat dengan mudah menguasai semua pengetahuan
yang mereka harapkan. Di samping itu, metode ini pun dapat melatih anak untuk
berpikir dan bekerja berkelompok, sehingga pengetahuan yang mereka dapatkan
akan lebih banyak dan lebih luas dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan
pengetahuan sendiri.
Berdasarkan definisi di atas,
penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode belajar kelompok adalah suatu metode
yang diterapkan oleh guru dalam rangka menciptakan situasi belajar yang di
dalamnya para pelajar dapat belajar bersama-sama, sehingga mereka dapat
mencapai hasil yang maksimal.
C. Macam-macam Belajar Kelompok
Pengelompokkan anak didik bermacam-macam, dari
yang sederhana sampai
yang kompleks. Menurut Roestiyah, N.K membagi pengelompokkan belajar menjadi
tiga, antara lain:
1. Waktu
a. Waktu
jangka pendek
b. Waktu
jangka panjang
2. Kecepatan
a. Kelompok
anak dengan perkembangan cepat
b. Kelompok
anak dengan perkembangan lambat
3. Sifat
a. Kelompok
untuk mengatasi alat pelajaran
b. Kelompok
atas dasar intelegensi individu
c. Kelompok
atas dasar minat individual
d. Kelompok
untuk memperbesar partisipasi
e. Kelompok
untuk pembagian pekerjaan
f. Kelompok
untuk belajar secara efisien menuju tujuan.
Pendapat
lain mengatakan, pengelompokkan
belajar dapat dilakukan berdasarkan:
a. Pengelompokkan atas dasar kesenangan berkawan,
b. Pengelompokkan atas dasar kemampuan, dan
c. Pengelompokkan menurut minat.
Langkah
pertama untuk melaksanakan
pengelompokkan belajar, yaitu pembentukan
kelompok dilakukan oleh siswa. Cara ini, dilakukan berdasarkan
pemilihan anggota kelompok atas dasar rasa simpatik satu sama lain. Minat yang
sama didorong kemauan yang sama untuk memperoleh hasil yang baik dengan cara
bekerja sama.
Kedua,
pembentukan
kelompok yang dibentuk oleh guru. Cara ini, biasanya didasarkan pada perbedaan heterogen anak, sebagai contoh tempat
duduk yang berdekatan, urutan presensi anak, taraf prestasi anak, dan
sebagainya.
Ketiga,
pembentukan kelompok diatur oleh
guru atas dasar usulan dari anak didik. Siswa mengusulkan nama-nama dalam keanggotaan
kelompok belajar, berdasarkan pertimbangan tertentu guru dapat menetapkan keanggotaan
tersebut. Anak didik mengisi angket dengan menuliskan nama teman yang dipilih,
kemudian hasil diberikan kepada guru.
D. Tujuan Belajar Kelompok
Belajar
kelompok
dilakukan atas dasar pandangan bahwa anak didik merupakan satu kesatuan yang
dapat belajar bersama, berbaur untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Dalam
prakteknya, ada beberapa jenis belajar kelompok yang dapat dilaksanakan yang
semua itu tergantung pada tujuan khusus yang ingin dicapai berdasarkan umur,
kemampuan siswa, fasilitas, jenis tugas, dan media yang
tersedia. Adapun tujuan dari metode belajar kelompok, adalah:
1. Belajar
kelompok bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa, dengan memberi sugesti,
motivasi, dan informasi.
2. Melatih
diri anak dengan mengembangkan potensi dengan berinteraksi dengan orang lain.
3. Memupuk
rasa kebersamaan dengan cara bekerjasama memecahkan persoalan berupa
pekerjaan/tugas dari guru.
4. Melatih
keberanian siswa
5. Untuk
memantapkan pengetahuan yang telah diterima oleh para siswa
E. Kelemahan Dan Kekurangan Belajar
Kelompok
Semua
metode
pembelajaran yang telah diketahui, mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing, termasuk metode belajar
kelompok juga mempunyai kelemahan dan kelebihan.
Adapun kelemahan dari metode belajar kelompok, yaitu:
1. Terlalu
banyak persiapan-persiapan dan pengaturan yang kompleks dibanding dengan metode
lain.
2. Bilamana
guru (di sekolah) dan orang tua (di rumah) kurang mengontrol maka akan terjadi
persaingan yang negatif antar kelompok.
3. Tugas-tugas
yang diberikan kadang-kadang hanya dikerjakan oleh segelintir siswa yang cakap
dan rajin, sedangkan siswa yang malas akan menyerahkan tugas-tugasnya kepada
temannya dalam kelompok tersebut.
Sedangkan kelebihan yang dimiliki oleh metode belajar
kelompok, yaitu:
1. Ditinjau
dari segi pedagogis, kegiatan kelompok akan dapat meningkatkan kualitas
kepribadian siswa, seperti adanya kerjasama, toleransi, berpikir kritis, dan
disiplin.
2. Ditinjau
dari segi psikologis, timbul persaingan yang positif antar kelompok karena
mereka bekerja pada masing-masing kelompok.
3. Ditinjau
dari segi sosial, anak yang pandai dalam kelompok tersebut dapat membantu anak
yang kurang pandai dalam menyelesaikan tugas.
F. Cara Belajar Kelompok
Ada
beberapa
petunjuk yang dapat dilakukan dalam melaksanakan metode belajar kelompok,
yaitu:
1. Pilih
teman anda yang paling cocok untuk bergabung dalam satu kelompok yang terdiri
dari 3-5 orang. Anggota yang terlalu banyak biasanya kurang efektif.
2. Tentukan
dan sepakati bersama, kapan, di mana, dan apa yang akan dibahas serta apa yang
perlu dipersiapkan untuk keperluan diskusi. Lakukan secara rutin minimal satu
kali dalam satu minggu.
3. Setelah
berkumpul secara bergilir tetapkan siapa pimpinan kelompok yang akan mengatur
diskusi dan siapa penulis yang akan mencatat hasil diskusi.
4. Rumuskan
pertanyaan atau permasalahan yang akan dipecahkan bersama dan batasi ruang
lingkupnya agar pembahasan tidak menyimpang.
5. Bahas
dan pecahkan setiap persoalan satu persatu sampai tuntas, dengan cara memberi
kesempatan kepada setiap anggota mengajukan pendapatnya. Dari setiap pendapat
yang muncul, dikaji secara bersama manakah yang paling tepat. Kesimpulan
jawaban yang telah disepakati bersama dicatat oleh penulis.
6. Bila
ada persoalan yang tidak dapat dipecahkan atau tidak ada kesepakatan antar
anggota, tangguhkan saja untuk dimintakan pendapatnya kepada guru. Lanjutkan
saja kepada persoalan yang lain.
7. Kesimpulan
hasil diskusi dicatat penulis, lalu dibagikan kepada anggota kelompok untuk dipelajari
lebih lanjut di rumah masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar